Senin, 14 Maret 2016

Mengurai New Sketsa Gerakan Kader IMM

Perubahan Tidak Hanya Segudang Konsepsi Dan Retorika Belaka Tetapi Bagaimana Kita Mulai Bergerak Untuk Merubah”.

Sebuah naratif besar pemikiran bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) lahir atas dasar tujuan dan cita-cita besar serta mulia yaitu ”Mengusahakan Terbentuknya Akademisi Muslim Yang Berakhlak Mulia Dalam Rangka Mencapai Tujuan Muhammadiyah”. Sebuah pernyataan visi yang besar untuk menciptakan sebuah sinergitas tradisi keagamaan dan keilmuan dikalangan akademisi. Untuk itu perlunya transformasi Visi ke dalam gagasan atau ide pemikiran menjadi sebuah manifestasi gerakan Humanitas kader IMM. Kondisi yang menuntut kerja Ekstra dan memerlukan pergumulan pemikiran terus menerus dalam upayanya keluar dari kejumudan pemikiran teoritis dan tekstual.


Pokok-pokok pemikiran kader Seperti tertera pada Trikompetensi Dasar dan deklarasi-deklarasi serta tulisan-tulisan lepas tokoh-tokoh IMM inilah yang merupakan wujud dedikasi pergumulan Kecerdasan pemikiran intelektual yang cemerlang dan merupakan pondasi dasar yang menjadi ciri pembeda gerakan kader-kader IMM dengan elemen gerakan mahasiswa yang lain. Oleh sebab itu budaya mengkaji dan beraksi harus ditumbuh kembangkan sebagai alat untuk mencari akar permasalahan dan sebagai solusi permasalahan bangsa ini.

Sebagai sebuah organisasi kader (umat, bangsa dan persyarikatan) IMM harus mampu mencreate new movement dalam Bingkai sketsa gerakan yang memadukan adanya kecerdasan pemikiran dan perlunya tindakan nyata (riil) yang mampu dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. IMM harus mampu secara aktif untuk turut serta dalam upaya pencerdasan dan pengembangan pola pikir, pendampingan secara langsung baik dibidang advokasi sosial kemasyarakat, advokasi pendidikan maupun advokasi politik sehingga, IMM mampu mengemban tugasnya sebagai organisasi kemahasiswaan yaitu sebagai agent of change, agent of information and social control.

Untuk itu IMM harus mampu menyingkirkan sekat-sekat yang selama ini menjadikan organisasi kemahasiswaan seperti kehilanggan roh dalam setiap aksinya yaitu jerat politik kekuasaan, budaya Hedonisme dan elitisme gerakan mahasiswa yang cenderung kurang peka terhadap lingkungan sosial kemasyarakatan. Oleh sebab itu, kader-kader IMM harus berani memainkan peran strategisnya dengan melakukan pembangunan wacana yang edukatif melaui media-media dan mulai melakukan pengawalan terhadap kebijakan publik pemerintah daerah serta mampu menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dengan cara IMM sebagai regulator dan fasilitator setiap program pemerintah untuk mengoptimalkan peran publik, sehingga masyarakat dapat secara lansungmenikmati fasilitas publik yang tersedia.

Kader-kader IMM juga tidak boleh apatis terhadap politik praktis tetapi bagaimana kader-kader IMM yang didasarkan pada pencerdasan politik dengan turut aktif untuk membangun keteraturan sistem politik yang didasarkan pada politik nilai (nice political). Sebuah wawasan pembangunan budaya politik yang berdasar pada nilai-nilai sinergitas moral keagamaan dan intelektualitas dengan rasa nasionalisme yang berorientasi pada kesejatraan rakyat. Untuk itu penyadaran peran politik seluruh elemen masyarakat harus menjadi fokus utama sebagai salah satu wujud humanitas kader IMM dalam upaya membangun kedewasaan politik. Kader-kader IMM harus menjadi pionir dalam memplopori terbangunnya nice political system seperti yang telah dicontohkan M. Natsir.

Manifestasi Sketsa gerakan yang merujuk pada pengembangan dan pemberdayaan inilah yang harus dimantapkan sebagai Wujud peran dan eksistensi Humanitas kader-kader IMM sehingga, Trikompetensi Dasar yaitu Religiusitas, intelektualitas dan Humanitas bisa menjadi roh dari praksis gerakan IMM.

Perlu juga diingat bahwa Kader-kader IMM harus mampu mengurai makna dari sekian lama perjalan kita menapaki kelesuan dan kejenuhan ikatan yang secara historical perlu untuk menjadi pembahasan yang intens guna membangun organisasi yang modern dan profesional kedepanya.

Billahi fii sabilil haq fastabiqu khairat.

Penulis :
Aan Hariyanto
Kabid. Hikmah PC IMM Bangkalan 2008/2009

1 komentar: